
Erma Listia Karuniawati, seorang ibu rumah tangga asal Purworejo yang juga sukses berkat DRW Skincare ini memiliki kisah inspiratif yang tak kalah menyentuh. Bukan datang dari orang yang terpandang membuat Ema kerap di-bully saat mencoba mempromosikan produk DRW Skincare. Meski kerap di-bully, Ema tetap percaya jika marketing langit bisa kembangkan DRW Skincare yang tengah ia usahakan. Kisah perjalanan Ema selengkapnya bisa disimak dalam artikel berikut.
Erma Listia Karuniawati atau yang lebih akrab dipanggil Ema ini hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang banyak menghabiskan waktunya mengurus seorang anak. Bahkan, sebelum terjun menjadi Beauty Consultant DRW Skincare ia membuka toko kelontong dan mengusahakan segala sesuatunya sendiri. Mulai dari kulakan, jaga toko, hingga mengorganisir toko dilakukan olehnya sendiri.
Kegiatan sehari-harinya itu dijalaninya setelah ia kembali ke kota asalnya-Purworejo, usai ikut sang suami merantau ke Jakarta. Tidak selalu ditemani oleh suami membuat Ema harus lebih mandiri. Hingga suatu saat, perasaan disorientasinya muncul dan membuat Ema merasa harus melakukan sesuatu. Lalu, ia berkeinginan untuk membuka usaha untuk membantu roda perekonomian keluarganya.
Kemudian, seiring berjalannya waktu Ema mengenal usaha pakaian dan jilbab Mami Nita Yulianti. Saat itu, Ema tidak memiliki modal untuk menjadi reseller. Namun berkat kerendahan hati Mami Nita, ia diberi keringanan sehingga bisa mewujudkan keinginan sebagai reseller usaha yang dikembangkan oleh Mami Nita.
Awal perjalanannya mengenal DRW Skincare ini juga cukup unik. Secara kebetulan, Ema adalah salah satu teman dr. Wahyu Triasmara semasa SMA. Ia tidak tahu sebelumnya jika Mami Nita adalah istri dari teman sekolahnya itu. Merasa beruntung bisa dipertemukan dengan sepasang suami istri yang suportif, Ema bertekad untuk menggeluti bisnis yang ia jalankan dengan sungguh-sungguh.
Seiring berjalannya waktu memasarkan bisnis pakaian dan jilbab milik Mami Nita, Ema tertarik dengan usaha skincare yang dikembangkan oleh dr. Wahyu Triasmara. Kala itu, produk yang dipasarkan masih bernama DR Skincare. Bertepatan dengan kondisi wajahnya yang juga berjerawat, Ema memberanikan diri untuk mencoba produk racikan dr. Wahyu Triasmara.
Tak disangka, produk skincare itu memberikan khasiat yang mujarab untuk kulitnya. Ema merasa cocok dan berpikir jika produk DRW Skincare ini akan laris jika ia perjualkan. Awalnya, Ema tidak kepikiran jika ia akan mengembangkan bisnis skincare ini. Namun, ada beberapa pertimbangan yang membuatnya sadar hingga akhirnya di tahun 2015 Ema bergabung sebagai agen DRW Skincare.
Untuk membeli paket DRW Skincare, Ema harus rela meminjam uang belanja seizin suaminya karena ia tidak memiliki modal kulakan. Setelah pesanan produknya laku, ia baru bisa mengembalikan modal yang ia ambil dari uang belanja bulanannya.
Karena Ema sudah berkiprah mengembangkan DRW Skincare sejak tahun 2015, tentu saja banyak kesulitan yang harus ia lalui bersama para beauty consultant lainnya. Ema dan rekan-rekan harus jungkir balik dan menerima pahit manisnya berdagang saat mengembangkan DRW Skincare yang di tahun itu masih asing di telinga masyarakat. Mereka babat alas dari nol, memasarkan produk DRW Skincare door to door via online maupun offline.

Saking sulitnya mempromosikan produk DRW Skincare, tidak jarang Ema mendapatkan cibiran, cacian, hingga bully-an secara online. Postingan produknya di laman Facebook yang nihil komentar, kerap jadi bahan cacian. Meski begitu, ia tidak patah semangat dan tetap memasarkan produk DRW Skincare secara rutin.
Hasil manis berjualan DRW Skincare akhirnya terlihat setelah Ema memperbaiki manajemen dan cara marketing penjualan produknya. Profit yang ia peroleh secara perlahan juga meningkat sedikit demi sedikit. Hingga tak terasa, penghasilan yang ia dapatkan dari berjualan produk DRW Skincare bisa memenuhi keinginannya secara perlahan.
Mulai dari terhambat modal kulakan hingga menelan cibiran pahit sudah dilalui Ema ketika memasarkan DRW Skincare. Kini, ia bisa merasakan manisnya perjuangan selama menekuni bisnis dengan baik. Pencapaian secara materi mampu ia penuhi satu persatu.
Dari kesempatan ini, Ema bisa membeli motor, mobil, hingga rumah yang sekarang ia tinggali dari hasil penjualan DRW Skincare. Bahkan Ema sempat memuliakan orang tuanya dengan memberangkatkan haji sebelum bapaknya tutup usia. Ia dan sang suami juga berkesempatan untuk naik haji usai mendapatkan profit dari DRW Skincare.
Selama menjadi Beauty Consultant DRW Skincare, Ema banyak belajar soal marketing. Ia me-manage dengan baik caranya berjualan dan mengelola tim member. Setiap mengalami penurunan penjualan, Ema segera mengintropeksi diri dan kinerja tim. Ia cari celah dan kekurangnya agar bisa diperbaiki. Tak tanggung-tanggung juga ia berkonsultasi dengan tim dokter saat formula produk DRW Skincare berubah. Hal ini dilakukan oleh Ema semata-mata untuk memuaskan para customer-nya.
Meraih kesuksesan lewat DRW Skincare tidak luput dari kegalauan dan kerisauan. Berhubung rumah Ema berada di Purworejo, ia merasa berkecil hati dan takut jika tidak bisa berkembang akibat lokasi Klinik DRW Skincare yang dekat sekali dengan rumahnya.
Tapi lagi-lagi, berkat suntikan semangat dari dr. Wahyu Triasmara, Ema mencoba untuk menerapkan nasihat yang diberikan oleh teman sekolahnya itu. dr. Wahyu Triasmara menghipnotis Ema untuk menjajal marketing langit sebagai acuan usahanya. Sejak saat itu, marketing langit jadi mottonya dalam mengembangkan bisnis DRW Skincare.
Dalam menerapkan motto tersebut, Ema selalu berdoa di waktu-waktu mustajab, memuliakan orang tua, serta membahagiakan keluarga. Secara tak disangka-sangka, bisnisnya dalam menjualkan produk DRW Skincare meraih profit yang lebih besar meskipun rumahnya dekat dengan Klinik DRW Skincare.
Kini, marketing langit menjadi cara khusus dan utamanya dalam menjalankan bisnis DRW Skincare. Ema percaya, dengan memuliakan keluarga dan beribadah tepat pada waktunya bisa membantunya dalam mengembangkan bisnis yang ia geluti.
Mulai dari ibu rumah tangga biasa, di-bully, di-underestimate, hingga bisa mewujudkan keinginannya berkat DRW Skincare, Ema tidak pernah menyerah. Ia selalu yakin jika DRW Skincare bisa mengantarkannya pada kesuksesan. Dan kini, hasil tersebut bisa ia nikmati sembari terus berusaha dan berikhtiar.
Dari kisah inspiratif Ema, ada banyak poin dan sisi positif yang bisa diambil. Ketekunan, keteguhan, keyakinan, kesemangatan, rasa optimis, hingga pemikiran yang kritis bisa jadi contoh para Beauty Consultant DRW Skincare di seluruh Indonesia untuk terus berkembang. Semoga dengan adanya kisah ini, para beauty consultant tidak patah semangat dan terus berjuang demi bisa mengembangkan DRW Skincare dan mewujudkan keinginan masing-masing.
Berikut ini video kisah inspiratif Erma Listia Karuniawati:
Informasi produk dan konsultasi kecantikan GRATIS, hubungi Beauty Consultant terdekat di kota kamu!
Salam Sehat Dan Cantik bersama Drw Skincare